TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sejumlah mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat berunjukrasa di kantor Bulog Divre Sulselbar, Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (18/6/2019) siang.
Pengunjukrasa yang berjumlah sekitar 30an orang itu menggunakan mobil bak terbuka yang dilengkapi pengeras suara (toa) sebagai panggung orasi.
Dalam orasinya, pengunjukrasa menuding adanya indikasi korupsi di tubuh di tubuh Perum Bulog Divre Sulsel-bar UB Jasatama.
Indikasi korupsi itu diduga terjadi pada pengelolaan anggaran biaya perawatan beras yang dilakukan secara berkala.
“Terjadi persekongkolan jahat secara massif dan terstruktur pada anggaran fumigasi dan spraying. Dan kami duga RM (region manager) terlibat serta adanya pemotongan di berbagai daerah,” kata Kordinator Lapangan Muhammad Abdul (26) usai berorasi.
Akibat adanya indikasi korupsi tersebut, Muhammad Abdul menduga negara dirugikan hingga miliaran rupiah.
“Kalau spraying itu kan dihitung per kubik, kalau fumigasinya itu dihitung per ron dan itu dilakukan secara berkala atau kontinew, jadi indikasi korupsinya sekitaran millaran,” ujarnya.
Ia pun berharap agar Kejati Sulsel dapat segera turung tangan untuk mengusut indikasi dugaan korupsi tersebut.
“Kami sudah ada data-datanya dan akan kami serahkan ke kejaksaan,” tuturnya.
Aksi unjukrasa di gerban Bulog Divre Sulselbar itu dikawal sejumlah personel Polsek Rappocini.
Tidak seorang pun perwakilan Perum Bulog Divre Sulselbar yang menemui, para pengunjukrasa pun melanjutkan aksinya dengan berkonvi ke kantor Kejati Sulsel.