MakassarPost.com, Makassar – Unjuk rasa mahasiswa di Kantor Kemenag Sulsel, Jalan Nuri Makassar, Selasa 2 Juli 2019, berakhir ricuh. Kericuhan ini terjadi saat mahasiswa berorasi dengan berusaha membakar ban bekas di jalan.
Polisi dan petugas Kemenang Sulsel yang berusaha menghalau aksi mahasiswa terlibat saling dorong dan tarik. Bahkan sejumlah mahasiswa nyaris terbakar saat mereka menyiram bensin dan menyalakan api.
Aksi ini digelar menuntut transparansi perekrutan jemaah haji di Sulsel yang dinilai tidak transparan. Mahasiswa menolak keras hasil rekrutmen jemaah haji oleh Kemenag Sulsel.
“Menolak hasil kloter dan non kloter adanya indikasi monopoli perekrutan terdapat kerabat dan keluarga Kakanwil dan melakulan prekrutan haji,” kata Koordinator Aksi, Ahmad Fataruddkn Attar.
Lebih lanjut, ia pun dengan tegas meminta agar Kepala Kemenag Sulsel segera dicopot dari jabatanya karena dinilai memafaatkan jabatannya pada penerimaan jemaah haji di Sulsel.
“Diindikasi monopoli jabatan dengan memanfaatkan jabatannya. Kami menolak hasil rekrutmen petugas haji dan meminta Kakanwil melakukan perekrutan ulang,” jelasnya.
Tanggapan Kemenag Sulsel
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Kaswad Sartono mengatakan perekrutan jemaah haji sudah profesional dan sesuai aturan.
“Kalau dikatakan tidak transparan dan ada hal-hal sesuai aturan sudah lama kami bertanggung jawab sama pimpinan, itu komitmen bersama mulai pimpinan tertinggi, pak Menteri, Dirjen, Kanwil dan saya sendiri,” kata Kaswad.
Kaswad juga meyakini bahwa petugas Kanwil Kemenag Sulsel sudah transparan dalam perekrutan jemaah haji di Sulsel.
“Rekrutmen petugas haji tidak bisa main-main, itu sudah terbuka, profesional, dan bahkan sesuai aturan. Integritas dipertaruhankan, semua bersyarat, dan prosedural juga rekrutmen petugas sudah on the track,” tutupnya.