MakkasrPost.com, Depok – Kegaduhan saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi tingkat SMA/SMK Negeri di Kota Depok, makan korban. Kemarin, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCDP) Wilayah II Jawa Barat, Dadang Ruchyat yang membawahi SMA/SMK di Kota Depok, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor dicopot.
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) memutasi Dadang ke jabatan baru sebagai Kepala UPTD Pengujian dan Penerapan Mutu Produk Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan. Emil -sapaan Ridwan Kamil- mengangkat Aang Karyana, yang sebelumnya Kepala Seksi Pengelolaan Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, menjadi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jabar yang baru.
Baca Juga : Hasil Seleksi PPDB Jabar Siswa SMA, SMK, SLB Diumumkan Hari Ini
Baca Juga : Kumpulan Berita PPDB
Menurutnnya, tujuan dari rotasi dan mutasi itu adalah mengakselerasi pembangunan di Jawa Barat. Dia memastikan rotasi dan mutasi pejabat Eselon III di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat telah melalui pertimbangan matang dan dilakukan secara sobjektif.
“Kami melaksanakan sebuah metode yang lebih objektif dengan menempatkan The Man on the Right Place. Yaitu sebuah metode dengan review dari kolega. meminta masukan dari kolega yang setara bawahan dan atasan. Nah, ini jauh lebih objektif karena keseharian mereka akan dipantau,” katanya
Dan mudah-mudahan hasil dari rotasi dan mutasi ini akan menjadikan mobil Jawa Barat Juara Lahir Batin, akan berlari kencang menuju tujuannya dengan cepat. Karena ASN terbaik ditempatkan di posisi yang terbaik.
“Tiga pesan saya tetap soal integritas, profesional, dan melayani. Karena, sebagai aparatur sipil negara (ASN) sudah teken kontrak sejak awal tugasnya melayani,” tegasnya.
Menanggapi pencopotan dirinya sebagai Kepala KSDP Wilayah II Jawa Barat, Dadang Ruchyat menyebut, sudah menjadi tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk ditempatkan dimana saja.
Usai menjabat menjadi KCD Wilayah II Disdik Provinsi Jawa Barat, kini Dadang akan menjadi Kepala UPTD di salah satu Dinas Kelautan dan Perikanan wilayah Cirebon. “Alhamdulillah tugas saya selesai berupaya menjadikan pendidikan di Kota Depok lebih baik lagi. Semoga saya juga bisa lebih baik lagi di tempat yang baru,” kata Dadang kepada Radar Depok, kemarin.
Dia berharap, penerusnya kini yakni Aang Kustaman dapat menyelesaikan permasalahan pendidikan yang krusial di SMA dan SMK Negeri di Kota Depok. “Mudah-mudahan Pak Aang dapat memberikan pelayanan terbaik untuk pendidikan di Depok,” ujar Dadang.
Adanya dugaan lantaran terjadinya kisruh PPDB di Kota Depok, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika memilih diam seribu bahasa saat di konfirmasi Harian Radar Depok.
Perlu diketahui, kisruh PPDB tingkat SMA/SMK Negeri di Depok sudah mulai tampak pada hari pertama pendaftaran PPDB, Senin (17/6) lalu. Saat itu ribuan orang tua berlomba-lomba datang paling cepat ke sejumlah sekolah berlabel unggulan, seperti SMAN 1, SMAN 2, dan SMAN 3, diduga karena termakan isu bahwa pendaftar paling cepat datang pasti akan diterima. Sampai-sampai terjadi antrean panjang dan bahkan ada yang datang pukul 03:00 WIB pagi.
Selain itu, perwakilan 21 siswa miskin melayangkan protes kepada Walikota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad, di Balai Kota Depok, Selasa (2/7/), meminta difasilitasi karena tidak diterima masuk di SMA/SMK Negeri.(san/pojoksatu)