Sejumlah obyek wisata di Kota Makassar masih tertutup untuk dikunjungi masyarakat umum dikarenakan pandemi Covid-19. Museum Kota Makassar yang terletak Jl. Balaikota No.11, B misalnya. Museum sudah tidak menerima kunjungan sejak 19 Maret 2020, hingga Kamis (25/6/2020) hari ini.
Museum Kota Makassar masih nampak sepi pengunjung dan terlihat pengelola sedang melakukan penyemprotan di dalam dan luar area Museum Kota Makassar. Plt Kepala Museum Kota Makassar Dra. Nur Harlah Dahlan, M.Hum mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan museum ini kembali dibuka untuk umum.
“Belum buka. Kita tunggu informasi dan arahan lebih lanjut dari pemerintah kota dalam hal ini dinas kebudayaan,” sambungnya. Selama masa pandemi Covid-19, pengelola rutin menyemprotkan disinfekatana area museum. “Ini sudah ketiga kalinya kami semprotkan disinfektan di dalam, luar dan sekitaran museum,” kata Harlah.
Tak hanya itu, setiap Sabtu dan Minggu, bekas gedung Balaikota ini rutin dibersihkan meski tak dikunjungi masyarakat umum. “Kita juga rutin membersihkan museum. Agar lebih terawat,” tambahnya. Diketahui sebelum pandemi Covid-19, Museum Kota Makassar rutin beroperasi setiap harinya mulai pukul 09.00 – 15.00 Wita.
Museum ini didirikan atas ide yang dilontarkan oleh H.B. Amiruddin Maula, SH.MSi, saatmengawali masa jabatanya sebagai walikota Makassar. Museum ini menempati gedung Balaikota lama yang terletak di jantung kota, sebuah bangunan bersejarah yang didirikan pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1916.
Museum Kota Makassar yang pembukaan perdananya berlangsung pada tanggal 7 Juni 2000 hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas Kota Makassar, sejarah, dan budaya penduduknya yang pluralistis. Di dalamnya terdapat sejumlah koleksi sejarah. Misalnya saja koleksi patung dan potret Ratu Wilhelmina sudah berada di Makassar sejak masa Gemeente 1906. Serta foto-foto walikota yang pernah menjabat di Kota Makassar.