MakassarPost.com, Makassar – Sejumlah pelaku tawuran antar dua kelompok mahasiswa di areal Pantai Tanjung Bayang, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, berhasil diamankan, Minggu (7/7/2019) dini hari.
Dalam kasus ini, petugas Polsek Tamalate meringkus empat pelaku, masing-masing dua orang dari kelompok mahasiswa asal Palopo, yakni JRM (19) Fakultas Hukum UMI, dan RS (19), Fakultas Teknik Unismuh.
Baca Juga : Aksi Demo Penolakan Rekrutmen Jemaah Haji Sulsel Berakhir Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Nyaris Terbakar
Sementara dari kelompok mahasiswa asal Jeneponto,
RR (20), HM (21), mahasiswa STIKI, Fakultas Ekonomi, serta Ak (22), mahasiswa Unismuh, Fakultas Sospol.
Diebutkan kronologi kejadian bermula saat saat mahasiswa asal Kabupaten Jeneponto melakukan kegiatan di Pondok Calleda. Di waktu yang bersamaan, mahasiswa asal kota Palopo juga melakukan kegiatan di Pondok Aldi, Pantai Tanjung Bayang.
Salah satu korban yang melakukan pengkaderan LKMM (latihan kepemimpinan manajemen mahasiswa), bertemu dengan beberapa anak muda yang di duga mahasiswa asal kota Palopo.
“Korban ditanya oleh para pelaku kamu orang mana..? Korban menjawab saya orang Jeneponto, setelah mendengar jawaban korban para pelaku langsung mengeluarkan sajam jenis parang dan menebas lengan kiri tangan korban,” jelas Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin mengutip keterangan korban.
Baca Juga : Jaringan Begal yang Ditembak Mati di Telusuri Oleh Polda Sulsel
Korban melarikan diri namun dikejar oleh para pelaku hingga ke Pondok Calleda, lalu korban berteriak meminta tolong kepada rekan – rekannya, sehingga beberapa rekan korban ikut membantu, hingga terjadi perkelahian antara kedua kelompok.
Pihak Polsek Tamalate dan Jatanras yang menerima informasi langsung mengamankan lokasi dan melakukan penyisiran.
Dalam peristiwa ini, dua orang harus mendapat perawatan di rumah sakit akibat terkena sabetan benda tajam. Tak hanya itu, 7 unit sepeda motor yang ada di lokasi kerusuhan juga ikut jadi korban.
Adapun barang bukti yang di temukan, masing-masing 25 buah anak panah, 1 papporo, 4 buah pelontar, serta 13 kotak kerek kayu.
Sejauh ini petugas masih melakukan pemeriksaan terkait peneyebab pasti perkelahian antar kedua kelompok mahasiswa itu, namun dugaan sementara saling serang dipicu dendam lama. (Askay Khan)