MakassarPost.com, Makassar – Dampak krisis air bersih di sebagian wilayah Kota Makassar membuat sejumlah warga mulai prustasi. Selain harus mengantre, mereka juga terpaksa mengeluarkan biaya ribuan rupiah untuk mendapatkan air bersih.
Seperti yang dialami warga Jalan Butta-Butta Caddi, Kelurahan Kaluku Boda, Keamatan Tallo. Sejak beberapa hari terakhir ini, ruas jalan di wilayah itu nampak dipenuhi puluhan warga yang tengah mengantre mendapatkan air bersih.
Mereka datang dari berbagai penjuru dengan membawa wadah, seperti jeriken, ember dan galon. Salah seorang warga bernama Hapid mengatakan, sebagain warga yang mendapat suplay air pam menjual air bersih kepada warga yang rumahnya tidak dialiri air pam seharga Rp2.000 per jeriken.
“Jadi ada warga yang airnya mengalir, air itu dijual ke warga lain yang rumahnya tidak mengalir air Rp2.000 per jeriken,” sebutnya, Selasa (30/7/2019).
Meski krisis air bersih di wilayah itu menjadi derita bagi sebagian besar warga, namun kondisi ini malah menjadi berkah bagi sebagian lainnya.
Diakui bahwa dalam sehari warga yang menjual air bersih mendapat omset mulai Rp400 ribu hingga Rp1 juta per harinya.
Pemandangan warga antre membeli air bersih setiap tahunnya terjadi di musim kemarau. Adapun mobil tangki PDAM sejauh ini belum bisa menyentuh ke seluruh wilayah yang terdampak krisis air bersih.
Sebelumnya Humas PDAM Kota Makassar, Idris Tahir saat dikonfirmasi menyampaikan sangat mengerti apa yang dirasakan oleh warga tersebut.
Dia menjelaskan bahwa air baku yang disupply dari Bendung Lekopancing sangat terbatas pada saat normal dimusim hujan hanya bisa mencapai 1500 liter/detik, setiap harinya.
“Sesuai laporan petugas pengawas saluran menurun drastis sampai 418 liter/detik. Bahkan debit air ke Kota yang normalnya 580 liter/detik hari ini hanya tersisa 58,7 liter/detik,” jelas Idris, Minggu (28/7/2019).
Dengan debit seperti itu sudah tentu tidak akan bisa menjangkau seluruh warga. Saat ini laporan keluhan warga makin meluas bahkan sampai ke sembilan kecamatan yakni, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, Biringkanaya, Panakkukang, Makassar dan Manggala.
“Makanya kita menyiapkan 11 armada bantuan mobil tangki gratis ke pelanggan yang membutuhkan. Mobil tangki tersebut beroperasi pagi sampai malam untuk mengantar air ke warga,” jelasnya.
“Memang permintaan sangat banyak jadi harus antri dan didahulukan yang mendaftar lebih awal di kantor wilayah terdekat dengan membawa bukti rekening airnya,” sambungnya. (Niar/Rusdi)