Makassar Post, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menepis pengaruh Penasihat Keamanan Nasional John Bolton terhadap pemerintahannya.
Trump mengaku dunia tak perlu khawatir tentang pengaruh Bolton, sosok yang pernah juga bertugas di Gedung Putih selama pemerintahan Ronald Reagan dan George W. Bush.
“Itu tidak masalah karena saya ingin kedua belah pihak,” kata Trump.
Baca Juga : Alasan Trump Batalkan Serangan ke Iran
Trump sendiri mengatakan akan tetap mempertahankan upayanya untuk menjaga perdamaian. Dia kembali berbicara tentang sikapnya yang menentang invasi Irak pada tahun 2003.
Dia juga membanggakan keputusannya untuk membatalkan serangan terhadap Iran sebagai tanggapan atas penembakan pesawat nirawak atau drone mata-mata militer AS pada pekan lalu. Menurutnya, serangan terhadap Iran itu tidak akan “proporsional” dan akan menyebabkan 150 orang Iran tewas.
Ini adalah kedua kalinya dalam 24 jam Trump dipaksa untuk mendukung Bolton, setelah mengatakan pada hari Sabtu bahwa pejabat itu “melakukan pekerjaan yang sangat baik”. Namun, dia menambahkan bahwa dia “sangat tidak setuju” dengan dia soal kebijakan AS di Timur Tengah.
Sementara itu, Bolton sendiri menghabiskan hari Minggu di Tel Aviv, Israel dengan memperingatkan Teheran agar tidak salah menilai kehati-hatian AS. Dia meminta para pendengarnya untuk tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut dalam konflik tersebut.
Setelah pengangkatannya tahun lalu, Bolton telah menggunakan jabatannya untuk mengadvokasi perubahan rezim di Iran dan Venezuela, dan dianggap sebagai arsitek dari upaya peningkatan dukungan Amerika untuk menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.