Makassar Post, MAKASSAR — Satu personel Satpol PP harus mendapat perawatan medis, akibat aksi demo yang berakhir anarkis di kantor gubernur Sulsel, Senin 24 Juni. Ada luka sobek di bagian pelipis kepala, pasca dikeroyok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Bantaeng Bersatu.
Sejak awal, aksi demo terkait pencemaran lingkungan PT Huady Nickel Aloy di Bantaeng ini, memang memanas. Massa yang berjumlah puluhan orang, masuk di pintu gerbang timur kantor Gubernur Sulsel.
Baca Juga : Puluhan Mahasiswa Unjuk Rasa di Kantor Bulog Karena Ada Indikasi Korupsi
Satpol PP Sulsel sempat kewalahan, pasalnya ada aksi demo lain di gerbang berbeda. Sehingga massa berhasil masuk di dalam area gubernuran. “Pas kita mau terima dan mediasi, disitulah anarkis. Kita batasi hanya 10 orang boleh masuk, ternyata ada yang memaksa masuk,” beber Kasatpol PP Sulsel, Mujiono.
Kata Mujiono, massa terlibat cekcok dengan Satpol PP dan Kepolisian, hingga akhirnya petugas memaksa para massa untuk mundur ke luar pagar. “Kemudian ada yang memukul. Itumi anak buahku sampai jatuh di got, karena dikeroyok. Petugas kepolisian juga begitu,” jelasnya.
Dia mengatakan, satu orang anggota Satpol PP bernama Rifaldi mengalami luka serius. Ada luka sobek di bagian pelipis. Akibatnya ada empat jahitan di wajah anggotanya. Kemudian dua anggota lain, mengalami luka lebam.
Mujiono mengatakan, pihaknya tak akan bertindak prefentif, kecuali jika petugas hendak mengamankan diri. Dia meminta agar kejadian serupa tak terulang. Apalagi pihaknya selalu menerima semua aspirasi yang masuk dari masyarakat.
“Sepertinya ini sudah dirancang memang. Yang keroyok anggota saya juga lari. Padahal ini kantor kita kenapa massa datang dan langsung memukul anggota kami di sini,” tambahnya. (ful)